SEJARAH SINGKAT BERDIRINYA MADRASAH
1. LATAR BELAKANG
Madrasah sebagai lembaga pendidikan Islam dan bersifat formal telah berkembang lama di lingkungan masyarakat Indonesia. Perkembangan madrasah di Indonesia berawal dari keinginan masyarakat yang ingin mengembangkan ajaran-ajaran agama Islam sekaligus memberikan wadah bagi generasi muda untuk bisa mengenal sistem pendidikan nasional (madrasah formal) tidak terkecuali lembaga formal yang berada di Desa Leran Manyar Gresik.
Semula di wilayah desa Leran hanya terdapat lembaga formal setingkat kanak-kanak (TK) dan Madrasah Ibtidaiyyah (MI) yang berada di bawah naungan yayasan pendidikan “Nurul Huda” Leran. Namun setelah melihat perkembangan dan tuntutan masyarakat, maka pada awal tahun 1998 pengurus Yayasan Nurul Huda merencanakan untuk mendirikan Madrasah Tsanawiyah sebagai lembaga lanjutan sekaligus merupakan lembaga yang dapat menampung alumni dari lembaga pada jenjang sebelumnya yaitu MI Nurul Huda. Tidak lama kemudian pada tanggal 26 Juni 1998, yakni pada awal tahun pelajaran 1998 -1999 MTs Nurul Huda resmi didirikan sekaligus membuka pendaftaran murid baru untuk pertama kalinya.
Adapun dasar pemikiran pengurus Yayasan Nurul Huda mendirikan MTs Nurul Huda adalah :
• Tuntutan masyarakat
• Menampung alumni dari MI dan SD setempat
• Banyaknya alumni dari Madrasah Ibtidaiyyah dan Sekolah Dasar setempat yang rata-rata di atas 70 siswa per tahun
• Wajib belajar 9 tahun yang telah ditentukan oleh pemerintah.
2. PERKEMBANGAN MTs. NURUL HUDA
2.1 Periode 1 (1998-2001)
Hamdan Faqih, S.Ag, kepala madrasah pertama. Madrasah tsanawiyah “Nurul Huda” mulai kiprahnya dengan membuka pendaftaran siswa baru tahun pelajaran 1998-1999, dimana siswa yang mendaftar pada saat itu sebanyak 59 siswa.
Semasa kepemimpinan kepala madrasah pertama Hamdan Faqih, S.Ag perkembangan madrasah sebagaimana umumnya, hal itu disebabkan adanya sarana dan prasarana yang kurang memadai gayung pun bersambut perjalanan madrasah tambah tahun semakin emmiliki srana sesuai apa yang diharapkan, sehingga pada tahun kedua tahun pelajaran 1999-2000 siswa yang mendaftar sebanyak 59 siswa.
Pada tahun pelajaran 2000-2001 siswa yang mendaftar sebanyak 51 siswa dan perjalanan madrasah tsanawiyah Nurul Huda sudah menanjak pada tahun ketiga, bearti sudah harus menyiapkan siswa didiknya khususnya yang sudah duduk d kelas tiga karena harus mengikuti ujian ahir nasional (EBTANAS), dan alhamdulillah hasilnya memuaskan karena siswanya lulus 100 persen. Dan sampai pada tahun ke tiga itu status madrasah masih terdaftar dan pada saat itu pula pergantian kepala madrasah dilakukan
2.2 Periode II (2001-2004)
Abdul Manan, S.Ag (kepala madrasah ke 2). Pada periode ke II ini perkembangan madrasah tsanawiyah nurul Huda mulai mengembangkan sayapnya , diaman pada tahu itu pula setelah terjadi perombakan administrasi yag cukup mendasar sehingga pada tahun 2001 telah terakreditasi (status diakui).
Perkembangan madrasah pun telah diikuti adanya kepercayaan dengan bukti penerimaan siswa baru yang menunjukan grafik yang cuku berarti, sehingga pada tahun ajaran 2002-2003 sejumlah 58 siswa dan pada tahun pelajaran 2003-2004 sebanyak 70 siswa.Sedangkan perkembangan kelulusan siswa kelas tiga alhamdulillah selama pelaksanaan ujian akhir nasional semuanya telah lulus 100 persen.
Pada masa kepemimpinan kepala madrasah Abdul Manan,S.Ag ini madrasah tsanawiyah Nurul Huda telah diupayakan terhadap pelaksanaan dan perencanaaan sistem manajemen madrasah yang terbuka (open management) dan manajemen terpadu dengan tujuan transparansi dan kerja bersama antar semua komponen madrasah sehingga MTs. Nurul Huda dengan konsep terbuka telah berhsil mempelopori adanya laporan pertanggung jawaban setiap akhir tahun dan alhamdulillah hasilnya dapat dibuktikan dengan semakin lemngkapnya pemenuhan sarana dan tercapaiya program madrasah.
2.3 Periode III (2004-2016)
Abdul Manan,S.Ag, M.Si (kepala madrasah periode perpanjangan)
Dalam perjalanan selanjutnya, mulai tahun 2004-2005 terdapat perubahan kurikulum karena pada tahun itu didirikan madrasah diniyah Nurul Huda dengan Tujuan menambah wawasan siswa di bidang agama sehingga kurikulum lokal yang mencpai 25 % menjadi 10%. Begitu juga dengan dimulainya pembangunan gedung baru MTs. Nurul Huda yang menempati bekas gedung TKM 36 Nurul Huda yang diharapkan pada tahun pelajaran 2006-2007 sudah selesai dan alhamdulillah dengan usaha keras dari semua unsur madrasah, pembangunan gedung madrasah dapat dilaksanakan dengan lancar, dan diharapkan setelah selesainya pembangunan gedung madrasah proses beljar mengajar dapat dilaksanakan sesuai harapan kita semua.
Dilanjutkan dari perpanjangan Bapak Abdul Manan,S.Ag, M.Si dalam periode ketiga yakni tahun 2004-2007 dengan jabatan kepala madrasah. Selanjutnya yakni dari tahun 2007 hingga sekarang ini tahun 2016, beliau masih menjabat menjadi kepala sekolah merangkap sekaligus kepala desa. Dengan merangkapnya jabatan beliau, kini beliau mulai dibantu oleh Bapak Mahsun yang nantinya Bapak Mahsun ini akan dikukuhkan menjadi kepala madrasah, namun untuk saat ini Bapak Mahsun kedudukan masih membantu Bapak Abdul Manan,S.Ag, M.Si.
2.4 Periode IV (2016-2019)
Dilanjutkan oleh Bapak Mahsun, S.Pd yang sebelumnya menjabat Waka Kurikulum.
2.5 Periode Transisi IV-V (2019-2020)
Periode ini merupakan periode kekosongan kepemimpinan yang kemudian diserahkan kepada Bapak Miftakhul Huda, S.Ei. Pada periode ini dimulai pembenahan-pembenahan Sarana Prasarana madrasah, diantaranya pembenahan Ruang UKS, Ruang BK, Ruang OSIS, dan Ruang-ruang kelas. Selain itu, juga telah direncanakan proyek pembenahan madrasah secara menyeluruh mulai dari pembangunan sarana prasarana madrasah serta perbaikan sistem pengelolaan madrasah.
2.6 Periode V (2020-2025)
Selanjutnya dilanjutkan oleh Bapak Zainur Rofiq, S.Pd.I yang melakukan banyak pembangunan sarana prasarana dan perbaikan-perbaikan sistem pengelolaan madrasah.